Rapat?
Nah ini ane alhamdulillah udah nemu arti dari khutbatul hajah yg selama ini Ane pky tp kagatau artinya.
selenkapnya mongo dibaca... :)
Disunnahkan
membuka majelis dengan khutbatul hajah dimana Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Salam senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah,
baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, dan sunnah
ini pun dilanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya [Al-Wajiz fi Fiqhis
Sunnah]
lafadznya :
Innalhamdalillahi
nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri
‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah
Wa man yudhlil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah
wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.
artinya
: Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang
kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang
kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal
kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah
melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam adalah utusan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Ya ayyuhal-ladzina amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun[Ali 'Imran : 102]
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam” [Ali 'Imran : 102]
Yaa ay-yuhan naasut-taquu rab-bakumul-ladhiy khalaqakum min nafsiw waaHidatiw wakhalaqa minhaa zawjahaa wa bath-tha minhumaa rijaalan kathiyraw wa nisaa-aa wat-taqul-laahal-ladhiy tasaa-aluuna bihii wal arHaam in-nal-laaha kaana ‘Alaykum raqiybaa [An-Nisaa’ : 1]
“Wahai
sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari
satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan
memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum
wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah senantiasa
menjaga dan mengawasimu” [An-Nisaa’ : 1]
Ya
ayyuha-lladziina 'amanuu ittaquu-llaha waquuluu qawlan sadiina. Yuslih
lakum amalukum wayaghfirlakum dzunuubakum waman yuti'i-llaha warasuulahu
faqad faza fawzan 'athiima[Al-Ahzaab : 70-71]
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk
kalian
amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa
yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”. [
Al-Ahzaab : 70-71]
Adapun
setelah itu, sesungguhnya sebenar-benar kalam adalah Kalam Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjukMuhammad
Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Sedangkan seburuk-buruk suatu perkara
adalah perkara yang mengada-ada (muhdats) dan setiap muhdats itu Bid’ah.
[HR Muslim dari hadits Jabir bin Abdullah RA dalam Al-Jumu`ah (867)]
[khutbatul
haajah, shahih diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam oleh Nasa'i (III/104), Ibnu Majah (I/352/1110), Abu Dawud
(III,460/1090). Lihat Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah hal. 144-145]
Doa penutup majelis yaitu do`a kafaratul majelis
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik
Artinya
: “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih).
Diriwayatkan
pula oleh Tirmidzi, ketika Nabi ditanya tentang do’a tersebut, beliau
menjawab, untuk melunturkan dosa selama di majelis.
Comments
Post a Comment