Posts

Tulisan yang hilang

Menghitung umur yang sudah berjalan sampai detik ini, detik dimana kau baca tulisan ini. Sudah berapa banyak tulisan tulisan yang tak ter post, sudah berapa banyak tulisan tulisan yang ter delete, berapa banyak yang tidak tau apa yang kau mau, apa yang kau cinta, dan sekarang pertanyaannya adalah  "Kapan kau akan berani mengutarakan tulisanmu, atas cintamu, atas caramu  dalam menulis kisahmu sendiri"

Makna Alumni versi Gue

Image
Gatel rasanya, sudah sekian lama gw pengin nulis tentang ini. Namun juga bukan karena lama ingin menulis terus tulisan gw bakalan bagus dan mudah diterima orang banyak (yang baca blog gw aja sedikit). Pernah kita suatu saat berkumpul bersama di suatu institusi katakanlah sekolah, lalu bersusah sedih gembira bersama. Ada saat dimana di titik kesusahan kita merintih "DIMANA PARA SENIOR", "KITA TIDAK KUAT" dan lain sebagainya. Mari kita bahas fakta yang merupakan opini berikut tentang alumni dan perannya. Sisi pelajar aktif: 1. Bahwa kebanyakan mereka masih minim pengalaman 2. Bahwa kebanyakan meraka tidak punya sumber dan yang kuat 3. Kreatifitas tinggi, namun labil tanpa pengalaman dan beresiko kegagalan yang tinggi. Sisi Alumni: 1. Tidak banyak punya waktu diluar kerja/kesibukan pasca sekolah 2. Memiliki pengalaman yg cukup 3. Kebanyakan memiliki sumber dana yang cukup. Kasus: 1. Komunikasi kurang menyatu karena tidak ada penghubung lintas generasi

Cara Lolos Seleksi BUMN Telkom atau Telkomsel

Udah lama banget ranya ga ngeblog lagi, buka web blogspot aja sedikit alergi. Mungkin karena saat ini fokus gw berbeda. Ok guys, pertama kita pahami apa tujuanmu kerja? Khususnya mengapa di BUMN? Pasti banyak alasannya, 1. Karena Gaji, prospek benefit masa depan. 2. Gengsi, keluarga lingkungan dan merasa pintar  3. Iseng, kayaknya keren dan ada tawaran Kalau kamu yang mana? Sekarang gw kerja di perusahaan swasta terkenal dan salah satu terbesar di Indonesia (juga salah satu terbesar di dunia di bidangnya) wuiiih macem betul aja, bukan BUMN jadi kurang relevan kalau gw bahas cara lolos seleksi secara detail. Namun, satu aja tipsnya... Belajar semaksimal mungkin, jadilah diri sendiri dan syukuri apapun hasilnya. Belajar Belajar itu artinya dari saat sekolah/kuliah, harus sudah di persiapkan, "tp aku sudah lulus kk" ya udah belajar aja, fokus belajar ke apa yang diinginkan perusahaan banyak sudah di google cari aja. Jadi diri sendiri Ini nih yang gw deme

Filosofi yang terlupakan

KERJA (Part 1) Filosofi yang terlupakan adalah  "bagaimana seorang tercipta untuk memberi manfaat sebesar-besarnya untuk mendapat manfaat sebesar-besarnya" Apakah kita harus kerja sesuai minat dan bakat? Apakah kita harus kerja sesuai dengan apa yang kita sukai? tentusaja .. TI-DAK Faktanya banyak orang yang merasa salah jurusan ketika masuk perguruan tinggi atau bahkan ketika dia memasuki jenjang SMA/SMA. Mereka meng-CAP diri mereka sendiri salah. Padahal apa yang mereka dapatkan adalah yang mereka putuskan pada waktu mendaftar terlepas sesuai hati nurani, ajakan, paksaan, bahkan (lagi) asal - asalan. Lalu apa yang terjadi ketika kalian lulus pada suatu jenjang pendidikan lalu mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan? minat? bahkan (lagi) bakat? siapa yang salah? Lalu apa yang terjadi ketika kalian memilih pasangan? apakah kalain akan bilang lagi salah jurusan, karena menginginkan pasangan pintar memasak tapi tidak bisa masak? (lupakan point i

Narasi nostalgia masa depan

Embun pagi masa lalu sekelebat melintas di depan mata, klasik menarik. Bersama baju longgar yang sudah tak berwana cerah, dan sarung yang melorot bukti sejak kecil kita anak - anak mu diajarkan untuk mencintai-Nya Tuhan semesta alam untuk pertama kalinya. Tak lupa ingatan tentang suapan nasi dari tangan hangat yang memaksa masuk kedalam muluku ini. Entah apa yang bisa anakmu ini perbuat untuk menebus dosa - dosa masa lalunya terhadap engkau, Bunda tercinta. Hati ini terlampau malu saat kau bangga akan siapa aku saat ini, ya saat terlahir aku cukup yakin engkaupun pasti bangga terhadapku. Seperti tanpa ada dendam dihatimu, seperti tanpa ada rasa menyesal dimatamu. Entah, entah apakah anakmu ini akan bisa mencintai anak - anakku kelak. Tulus, ikhlas, indah rasanya namun maaf aku terlambar sadar. Anakmu terlalu terpesona dengan kasih sayang monyet sesaat, dan kau bilang itu lumrah? Engkau hanya membuatku merasa malu, dan Engkau semakin memantabkan Aku untuk belajar tulus dan i

Sungguh PeDe Sekali!

Sungguh PeDe sekali Orang yang ketika Idul Fitri Merasa sudah suci Dosa-dosa tak bersisa lagi Dan kembali seperti bayi Padahal ia puasa sekedar ikut tradisi Shalat tarawih cuma beberapa hari Baca Qur’an hanya sesekali Sedekahnya ingin dipuji Larangan agama pun tak dijauhi Lailatul Qadar, ia tak peduli Sibuk pikirkan gaji bulan ini Katanya untuk baju anak-istri Kalau halnya begini Mungkinkah dosa-dosa diampuni? Eh, ketika Idul Fitri Ia merasa sudah suci Dosa-dosa tak bersisa lagi Dan kembali seperti bayi Sungguh PeDe sekali *** Penulis: Ustadz Yulian Purnama