Makna Alumni versi Gue
Gatel rasanya, sudah sekian lama gw pengin nulis tentang ini. Namun juga bukan karena lama ingin menulis terus tulisan gw bakalan bagus dan mudah diterima orang banyak (yang baca blog gw aja sedikit).
Pernah kita suatu saat berkumpul bersama di suatu institusi katakanlah sekolah, lalu bersusah sedih gembira bersama. Ada saat dimana di titik kesusahan kita merintih "DIMANA PARA SENIOR", "KITA TIDAK KUAT" dan lain sebagainya. Mari kita bahas fakta yang merupakan opini berikut tentang alumni dan perannya.
Sisi pelajar aktif:
1. Bahwa kebanyakan mereka masih minim pengalaman
2. Bahwa kebanyakan meraka tidak punya sumber dan yang kuat
3. Kreatifitas tinggi, namun labil tanpa pengalaman dan beresiko kegagalan yang tinggi.
Sisi Alumni:
1. Tidak banyak punya waktu diluar kerja/kesibukan pasca sekolah
2. Memiliki pengalaman yg cukup
3. Kebanyakan memiliki sumber dana yang cukup.
Kasus:
1. Komunikasi kurang menyatu karena tidak ada penghubung lintas generasi
2. Buruk sangka antara dua belah pihak
Ada juga case terkait non organisasi, seperti alumni kelas TK/SD/SMP/SMA atau apalah:
1. Ngumpul ngumpul aja terus ada yang gatel pengin melakukan lebih dan semua tim oke, namun tidak ada yang gerak. Alias 100% kosep apik 3,21% action.
2. Ingin melakukan banyak hal, padahal semua fokusnya sudah berbeda.
Gw tertarik sama yang disampaikan Pak Sandi di ILC malam tadi, bahwa masalah kita di sektor micro, bahwa secara markto kita positif bukan berarti kita sehat keseluruhan. Kita harus sehat secara micro dan macro. Dari sini gw sadar, ada hal yang perlu dilakukan oleh orang orang yang memiliki kenangan atas perkumpulan masa lalunya (katakan saja alumni apapun).
menurut gw, salah satu penggerak peradaban adalah kita yang memberi feedback ke generasi dibawah kita untuk lebih cepat berkembang dengan sokongan ilmu, pendanaan dan diikat erat dengan mambership/pendataan biar bisa kontak kontakan. Wawasan kita akan termentor oleh pengalaman pengalaman senior, plan kita akan bisa bergerak ketika ada pendanaan dari sponsor, ekonomi kreatif dan usaha usaha kecil perlahan juga akan tumbuh saling menyokong.
Pernah kita suatu saat berkumpul bersama di suatu institusi katakanlah sekolah, lalu bersusah sedih gembira bersama. Ada saat dimana di titik kesusahan kita merintih "DIMANA PARA SENIOR", "KITA TIDAK KUAT" dan lain sebagainya. Mari kita bahas fakta yang merupakan opini berikut tentang alumni dan perannya.
Sisi pelajar aktif:
1. Bahwa kebanyakan mereka masih minim pengalaman
2. Bahwa kebanyakan meraka tidak punya sumber dan yang kuat
3. Kreatifitas tinggi, namun labil tanpa pengalaman dan beresiko kegagalan yang tinggi.
Sisi Alumni:
1. Tidak banyak punya waktu diluar kerja/kesibukan pasca sekolah
2. Memiliki pengalaman yg cukup
3. Kebanyakan memiliki sumber dana yang cukup.
Kasus:
1. Komunikasi kurang menyatu karena tidak ada penghubung lintas generasi
2. Buruk sangka antara dua belah pihak
Ada juga case terkait non organisasi, seperti alumni kelas TK/SD/SMP/SMA atau apalah:
1. Ngumpul ngumpul aja terus ada yang gatel pengin melakukan lebih dan semua tim oke, namun tidak ada yang gerak. Alias 100% kosep apik 3,21% action.
2. Ingin melakukan banyak hal, padahal semua fokusnya sudah berbeda.
Gw tertarik sama yang disampaikan Pak Sandi di ILC malam tadi, bahwa masalah kita di sektor micro, bahwa secara markto kita positif bukan berarti kita sehat keseluruhan. Kita harus sehat secara micro dan macro. Dari sini gw sadar, ada hal yang perlu dilakukan oleh orang orang yang memiliki kenangan atas perkumpulan masa lalunya (katakan saja alumni apapun).
- Kalian tidak usah memikirkan banyak hal pengin ini pengin itu, coba buat 1 event/action per tahun dan konsisten ada dan terorganisir.
- Mencari kawan untuk gerak itu tidak mudah, ketika ada lebih dari 2 yang mau gerak itu cukup. Karena kita lebih kuat dari kita yang dulu, siapa kita?! Indonesia.
- Tidak ada salahnya ngumpul bareng hanya sekedar ngumpul tapi sisipin diskusi tentang ide ide cemerlangmu 15 menit saja. Kemungkinan kau memang cuma didengar omong kosong, tp paling tidak kau sudah lega untuk mengutarakan dan pastikan kalian dapat feedback baik maupun buruknya.
- Pahamkan bahwa, salah satu indikator kita tumbuh dewasa adalah teman kita bertambah namun juga seiring saling sejenak melupakan.
menurut gw, salah satu penggerak peradaban adalah kita yang memberi feedback ke generasi dibawah kita untuk lebih cepat berkembang dengan sokongan ilmu, pendanaan dan diikat erat dengan mambership/pendataan biar bisa kontak kontakan. Wawasan kita akan termentor oleh pengalaman pengalaman senior, plan kita akan bisa bergerak ketika ada pendanaan dari sponsor, ekonomi kreatif dan usaha usaha kecil perlahan juga akan tumbuh saling menyokong.
Sekarang, lo boleh punya ide tapi lo gak bisa maksain orang lain setuju. Di titik itu lo harus tunjukin lo bisa. Terus coba kitaika itu baik, keep spirit para alumni jangan sedih kalau grup lo sepi, tapi pastikan 1 tahun sekali ada rutinitas produkti. Ajak, ajak, ajak Indonesia gak akan berdiri jika kita lawan penjajah sendiri.
Comments
Post a Comment