Dialog Berbatu
Seorang Anak bertanya kepada Ibunya, "Wahai Ibunda, bolehkah aku mewarisi pekerjaanmu memecah batu? Agar kelak Aku juga merasakan apa yang Engkau rasakan"
Sang Ibu berkata, "Nak, jangan kalu jadi pemecah batu seperti Ibumu. Ini pekerjaan kasar, kau bisa saja melukai tanganmu. Kalau mau jadilah pengrajin batu, yang menghaluskan dan mengukir batu itu dengan kelembutan hilangga batu itu bisa jauh bernilai. Hiangga orang lain berpandangan lain soal batu, bahwa batu bukan untuk dipecah tapi bisa dijadikan indah, bukankah tiap orang suka keindahan?". Ibu tersenyum sembari mengelus kepala anaknya.
Sang Ibu berkata, "Nak, jangan kalu jadi pemecah batu seperti Ibumu. Ini pekerjaan kasar, kau bisa saja melukai tanganmu. Kalau mau jadilah pengrajin batu, yang menghaluskan dan mengukir batu itu dengan kelembutan hilangga batu itu bisa jauh bernilai. Hiangga orang lain berpandangan lain soal batu, bahwa batu bukan untuk dipecah tapi bisa dijadikan indah, bukankah tiap orang suka keindahan?". Ibu tersenyum sembari mengelus kepala anaknya.
Comments
Post a Comment